Fungsi
Untuk apa Opistan?
Opistan adalah obat untuk mengobati rasa sakit ringan hingga sedang. Sering digunakan sebagai obat sakit gigi, sakit kepala, dan meringankan rasa nyeri pada masa menstruasi.
Opistan dikenal sebagai nonsteroidal anti-inflammatory drug (NSAID). Obat ini juga dapat digunakan untuk mengobati serangan asam urat.
Dosis Opistan dan efek samping Opistan akan dijelaskan lebih lanjut di bawah ini.
Bagaimana aturan minum Opistan?
Opistan biasanya diminum 4 kali sehari dengan segelas air mineral (8 ons atau 240 mililiter) atau sesuai arahan dokter. Jangan berbaring setidaknya selama 10 menit setelah mengonsumsi obat ini. Jika terjadi gangguan pada perut, minum obat ini dengan makanan atau susu. Jangan mengonsumsi Opistan bersamaan dengan antacid kecuali dengan arahan dokter.
Antacid tertentu kemungkinan dapat mengubah jumlah Opistan yang diserap oleh tubuh.
Dosis diberikan berdasarkan kondisi medis dan respon terhadap pengobatan. Untuk mengurangi risiko perdarahan pada perut dan efek samping lainnya, minum obat ini pada dosis terendah untuk waktu yang singkat.
Jangan naikkan dosis Anda, minum secara teratur, atau konsumsi lebih lama dari yang disarankan. Obat ini sebaiknya tidak diminum lebih dari 7 hari pada satu waktu.
Jika Anda mengonsumsi obat ini sebagai “kebutuhan” dasar (bukan setiap hari), harap diingat bahwa obat ini bekerja dengan baik ketika dikonsumsi saat tanda pertama rasa nyeri terjadi. Jika Anda menunggu hingga tanda-tanda memburuk, obatnya tidak akan bekerja dengan baik.
Jika Anda menggunakan obat ini untuk rasa sakit pada menstruasi, ambil dosis pertama Anda segera setelah datangnya menstruasi atau ketika rasa sakit tiba. Biasanya, Anda hanya perlu untuk mengonsumsi selama 2 atau 3 hari pertama saat datang bulan.
Beritahu dokter jika rasa sakit Anda tidak berkurang atau semakin parah atau jika Anda memiliki gejala baru lainnya.
Bagaimana cara penyimpanan Opistan?
Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan. Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda. Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Jangan menyiram obat-obatan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila diinstruksikan. Buang produk ini bila masa berlakunya telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi. Konsultasikan kepada apoteker atau perusahaan pembuangan limbah lokal mengenai bagaimana cara aman membuang produk Anda.
Dosis
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti dari nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter atau apoteker Anda sebelum memulai pengobatan.
Bagaimana dosis Opistan untuk orang dewasa?
Dosis Opistan untuk mengatasi rasa sakit: Opistan 500 mg dilanjutkan dengan 250 mg setiap 6 jam sesuai kebutuhan, tidak lebih dari 7 hari.
Dosis Opistan untuk nyeri haid: 500 mg dilanjutkan dengan 250 mg setiap 6 jam sejak dimulainya haid.
Bagaimana dosis Opistan untuk anak-anak?
Dosis Opistan untuk anak 14 – 18 tahun: 500 mg dilanjutkan dengan 250 mg setiap 6 jam sesuai kebutuhan, tidak lebih dari 7 hari.
Dalam dosis apakah Opistan tersedia?
Kaplet: 500 mg.
Efek Samping
Efek samping apa yang dapat dialami karena Opistan?
Efek samping Opistan yang tidak serius namun kadang terjadi, antara lain adalah:
- Mual, mulas atau sakit perut, diare, sembelit, kembung
- Pusing, sakit kepala, gugup
- Kulit terasa gatal atau terdapat ruam
- Mulut kering
- Berkeringat, ingusan
- Pandangan kabur
- Dengung di telinga
Berhenti mengonsumsi Opistan dan cari pertolongan medis atau hubungi dokter Anda ketika Anda memiliki efek samping yang serius:
- Nyeri pada dada, lelah, napas pendek, kurang jelas berbicara, bermasalah dengan penglihatan atau keseimbangan
- Tinja berwarna hitam, berdarah, batuk berdarah atau muntah yang terlihat seperti bubuk kopi
- Jarang buang air kecil atau tidak sama sekali
- Nyeri, panas, atau berdarah saat buang air kecil
- Mual, sakit pada perut, demam, kehilangan nafsu makan, urin berwarna gelap, tinja berwarna seperti tanah liat, sakit kuning (menguning pada kulit dan mata)
- Demam, sakit tenggorokan, serta sakit kepala, kulit melepuh, mengelupas, dan terdapat ruam merah pada kulit
- Memar, kesemutan parah, mati rasa, otot terasa lemah
Tidak semua orang mengalami efek samping berikut ini. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.
Pencegahan & Peringatan
Apa saja yang harus diketahui sebelum menggunakan Opistan?
Sebelum mengonsumsi Opistan,
- Beri tahu dokter dan Apoteker Anda jika Anda alergi terhadap Opistan, aspirin atau NSAID lainnya seperti, ibuprofen (Advil, Motrin) dan naproxen (Aleve, Naprosyn), obat-obatan lain, bahan tidak aktif lainnya pada kaplet Opistan. Tanyakan pada apoteker Anda daftar bahan tidak aktif
- Beri tahu dokter dan apoteker resep dan yang tidak tertulis dalam resep obat-obatan, vitamin, suplemen nutrisi, dan produk herbal yang Anda konsumsi dan akan dikonsumsi. Pastikan untuk menyebutkan antacid dari obat-obatan tersebut: antacids; angiotensin-converting enzyme (ACE) zat seperti benazepril (Lotensin), captopril (Capoten), enalapril (Vasotec), fosinopril (Monopril), lisinopril (Prinivil, Zestril), moexipril (Univasc), perindopril (Aceon), quinapril (Accupril), ramipril (Altace), and trandolapril (Mavik); amiodarone (Cordarone, Pacerone); atazanavir (Reyataz); clopidogrel (Plavix); diuretics (‘water pills’), efavirenz (Sustiva); fluconazole (Diflucan); fluvastatin (Lescol); metronidazole (Flagyl); lithium (Eskalith, Lithobid); lovastatin (Mevacor); methotrexate (Rheumatrex); ritonavir (Norvir, in Kaletra); sulfamethoxazole (dalam Bactrim, Septra); sulfinpyrazone (Anturane); trimethoprim (Proloprim); dan zafirlukast (Accolate). Dokter Anda mungkin akan mengubah dosis obat atau memantau Anda secara teliti untuk melihat adanya efek samping
- Beri tahu dokter jika Anda mengalami atau pernah mengalami kondisi seperti: asma, terutama jika Anda sering merasakan hidung tersumbat atau ingusan atau nasal polip (pembengkakan pada bagian dalam hidung); pembengkakan pada tangan, kaki, pergelangan kaki, dan kaki bagian bawah (retensi cairan); penyakit hati atau ginjal
- Beri tahu dokter jika Anda hamil, khusunya jika Anda berada pada bulan terakhir kehamilan, Anda berencana untuk hamil, atau menyusui. Jika Anda hamil ketika menggunakan Opistan, segera hubungi dokter
- Jika Anda akan operasi, termasuk operasi gigi, beri tahu dokter atau dokter gigi bahwa Anda sedang dalam penggunaan Opistan
Apakah Opistan aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Tidak ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan Opistan pada ibu hamil atau menyusui. Selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini. Obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori C (mungkin berisiko) menurut US Food and Drugs Administration (FDA)
Berikut referensi kategori risiko kehamilan menurut FDA :
A=Tidak berisiko
B=Tidak berisiko pada beberapa penelitian
C=Mungkin berisiko
D=Ada bukti positif dari risiko
X=Kontraindikasi
N=Tidak diketahui
Tidak diketahui apakah asam mefenamant bisa terserap ke dalam ASI atau apakah membahayakan bayi. Jangan gunakan obat ini tanpa memberi tahu dokter Anda jika Anda sedang menyusui.
Interaksi
Obat-obatan apa yang mungkin berinteraksi dengan Opistan?
Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat Anda atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Tidak semua kemungkinan interaksi obat tercantum dalam dokumen ini. Simpan daftar semua produk yang Anda gunakan (termasuk obat-obatan resep/nonresep dan produk herbal) dan konsultasikan pada dokter atau apoteker. Jangan memulai, memberhentikan, atau mengganti dosis obat apapun tanpa persetujuan dokter.
Beri tahu dokter Anda jika Anda mengonsumsi obat antidepresi seperti citalopram (Celexa), duloxetine (Cymbalta), escitalopram (Lexapro), fluoxetine (Prozac, Sarafem, Symbyax), fluvoxamine (Luvox), paroxetine (Paxil), sertraline (Zoloft), atau venlafaxine (Effexor). Mengonsumsi salah satu obat ini bersamaan dengan Opistan dapat menyebabkan memar atau mudah berdarah.
Sebelum menggunakan Opistan, beritahu dokter jika Anda menggunakan salah satu dari obat berikut:
- Pengencer darah seperti warfarin (Coumadin
- Diuretic (water pill) seperti furosemide (Lasix)
- Cyclosporine (Gengraf, Neoral, Sandimmune)
- Lithium (Eskalith, Lithobid)
- Methotrexate (Rheumatrex, Trexall)
- Steroids (prednisone and others); atau
- Aspirin or NSAIDs (non-steroidal anti-inflammatory drugs) such as diclofenac (Voltaren), etodolac (Lodine), fenoprofen (Nalfon), flurbiprofen (Ansaid), ibuprofen (Advil, Motrin), indomethacin (Indocin), ketoprofen (Orudis), ketorolac (Toradol), meclofenamate (Meclomen), meloxicam (Mobic), nabumetone (Relafen), naproxen (Aleve, Naprosyn), piroxicam (Feldene), dan lainnya
Apakah makanan atau alkohol dapat berinteraksi dengan Opistan?
Obat-obatan tertentu tidak boleh digunakan pada saat makan atau saat makan makanan tertentu karena interaksi obat dapat terjadi. Mengonsumsi alkohol atau tembakau dengan obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan interaksi terjadi. Diskusikan penggunaan obat Anda dengan makanan, alkohol, atau tembakau dengan penyedia layanan kesehatan Anda.
Kondisi kesehatan apa yang dapat berinteraksi dengan Opistan?
Adanya masalah kesehatan lain di tubuh Anda dapat mempengaruhi penggunaan obat ini. Beritahukan dokter bila Anda memiliki masalah kesehatan lain, khususnya:
- Anemia atau
- Asma
- Masalah perdarahan
- Pembekuan darah
- Edema (retensi cairan atau pembengkakan pada tubuh)
- Riwayat serangan jantung
- Penyakit jantung (contoh, gagal jantung kongestif)
- Hipertensi (tekanan darah tinggi)
- Penyakit ginjal
- Penyakit hati (contoh, hepatitis)
- Sakit pada perut atau usus
- Riwayat stroke⎯Gunakan dengan hati-hati. Obat ini dapat memperparah kondisi
- Aspirin-sensitif asma
- Penyakit ginjal parah
- Stomach ulcers, aktif⎯obat ini sebaiknya tidak diberikan pada pasien dengan kondisi ini
- Operasi jantung (misalnya, operasi coronary artery bypass graft [CABG])⎯obat ini tidak digunakan untuk meredakan rasa nyeri sebelum atau sesudah operasi
Overdosis
Apa yang harus saya lakukan pada keadaan gawat darurat atau overdosis?
Pada kasus gawat darurat atau overdosis, hubungi penyedia layanan gawat darurat (112) atau segera ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat.
Tanda-tanda overdosis termasuk:
- Lelah yang berlebih
- Mual
- Muntah-muntah
- Sakit perut
- Muntah berdarah dan terlihat seperti bubuk kopi
- Tinja berwarna gelap dan berdarah
- Napas lambat
- Koma (hilangnya kesadaran pada beberapa jangka waktu)
Apa yang harus saya lakukan bila melewatkan satu dosis?
Apabila Anda melupakan satu dosis obat ini, minum sesegera mungkin. Namun, bila sudah mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlupakan dan kembali ke jadwal dosis yang biasa. Jangan menggandakan dosis.