Prolic 300 mg capsul adalah merek dagang obat atau merek paten dari obat klindamicin. Prolic tersedia dalam kemasan 150 mg dan 300 mg. Selain dapal bentuk obat minum, Prolic juga tersedia luas dalam bentuk sediaan kream. Klindamicin atau Prolic terkenal sebagai antibiotik untuk jerawat. Namun sebenarnya memiliki potensi untuk bakteri lainnya. Antibiotik ini bekerja dengan cara menghambat pembentukan protein dalam tubuh bakteri sehingga bakteri akan mati karena kekuragan bahan baku untuk tumbuh.
INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI
Prolic 300mg digunakan untuk mengobati infeksi serius atau berat yang disebabkan oleh bakteri Gram positif yang rentan terhadap Klindamisin terutama Streptococcus, Pneumococcus, & Staphylococcus termasuk bakteri anaerob yang rentan terhadap Klindamisin. Infeksi saluranuran napas atas & bawah, kulit & jaringan lunak, serta infeksi serius lainnya.
Prolic digunakan untuk kondisi berikut:
- Infeksi bakteri anaerob, yakni jenis bakteri yang dapat hidup tanpa membutuhkan oksigen;
- Penyakit antrax;
- Infeksi kelamin akibat bakteri (vaginosis bakterialis);
- Infeksi pada luka bekas operasi;
- Infeksi bekas gigitan binatang;
- Penyakit radang panggul;
- Infeksi jerawat.
Prolic tidak boleh diberikan pada kondisi berikut:
- Alergi terhadap klindamicin;
- Radang/luka pada usus besar (kolitis ulseratif);
- Diare yang diakibatkan bakteri clostridium (bakteri pada makanan kaleng).
Pemberian Prolic juga harus dibawah pengawasan dokter pada penderita dengan gangguan fungsi hati.
EFEK SAMPING
Beberapa efek samping dari Prolic atau klindamicin yang pernah dilaporkan antara lain:
- Nyeri perut, nyeri ulu hati;
- Diare;
- Mual, muntah;
- Kemerahan dan gatal-gatal pada kulit;
- Infeksi jamur;
- Tekanan darah rendah (hipotensi);
- Penurunan jumlah sel darah;
- Gangguan fungsi ginjal.
DOSIS
Prolic berbentuk sediaan capsul. Dosis untuk infeksi akibat bakteri anaerob ialah 150-450 mg terbagi dalam tiga hingga empat kali minum sehari. Dosis maksimal 1,8 gram/hari. Dosis untuk infeksi organ kemaluan ialah 300 mg diminum dua kali sehari selama tujuh hari. Untuk infeksi pada luka bekas operasi dosisnya ialah 600-900 mg. Untuk infeksi pada luka gigitan dosisnya ialah 300 mg empat kali sehari yang biasanya diiringi pemberian antibiotik dari golongan florokuinolon. Dosis untuk infeksi jerawat ialah 10-20 mg/kg berat badan/hari yang terbagi dalam tiga kali minum. Dosis untuk anak-anak ialah 20-30 mg/kg berat badan/hari.