Buruknya kondisi cuaca, kurang tidur, makanan yang kurang memenuhi gizi dan kelehan adalah beberapa faktor yang membuat daya tahan seseorang menurun. Hal tersebut menyebabkan seseorang mudah tertular flu. Demam, bersin-bersin, sakit tenggorokan adalah gejala flu, sehingga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Diperlukan obat yang cocok untuk mengatasi flu yaitu Molexflu.
Molexflu diformulasi khusus untuk penderita flu yang mengobati demam, sakit kepala, pilek dan hidung tersumbat. Aktivitas Anda bisa kembali berjalan setelah flu hilang. Molexflu tersedia dalam bentuk tablet dan sirup, serta dijual di apotik, toko obat dan berbagai toko farmasi.
Komposisi Obat:
- Paracetamol 500 mg
- Phenylpropanolamine HCl (PPA) 12.5 mg
- Klorfeniramin Maleat (CTM) 2 mg
Informasi Dasar Zat Aktif pada Molexflu:
- Paracetamol, dikenal juga dengan nama acetaminophen adalah obat yang digunakan sebagai analgetic (pereda nyeri) dan antipiretik (penurun demam) yang bisa diperoleh tanpa resep dokter. Meskipun paracetamol memiliki efek anti inflamasi, obat ini tidak dimasukkan sebagai obat NSAID, karena efek anti inflamasinya dianggap tidak signifikan.
- Fenilpropanolamine HCl: dekongestan nasal, membantu melonggarkan saluran pernapasan akibat hidung tersumbat.
- Chlorpheniramine maleate (CTM) adalah obat yang termasuk golongan antihistamin generasi pertama. Obat ini digunakan untuk mengobati gejala alergi seperti rhinitis, pilek, gatal pada hidung/tenggorokan dan urtikaria. Dibandingkan dengan antihistamin generasi pertama lainnya, chlorpheniramine maleate memiliki efek sedatif yang relatif lemah.
Indikasi
Menyembuhkan gejala flu seperti bersin-bersin, hidung berair, hidung tersumbat, demam, sakit kepala, dan nyeri otot.
Kontra Indikasi
- Memiliki alergi atau hipersensitif terhadap komponen obat. Memiliki kepekaan terhadap obat simpatomimetik lain (misalnya: efedrin, pseudoefedrin, fenilefrin).
- Memiliki gangguan fungsi hati yang berat.
- Memiliki tekanan darah tinggi berat, stroke, obesitas, dan Lansia.
- Sedang menjalani pengobatan dengan Monoamin Oksidase Inhibitor (MAOI).
Perhatian
- Selama minum obat ini tidak boleh mengendarai kendaraan bermotor dan menjalankan mesin.
- Hentikan penggunaan obat ini jika terjadi susah tidur, jantung berdebar, dan pusing.
- Jika gejala tidak hilang setelah minum obat ini selama 7 hari atau disertai demam tinggi, segera hubungi dokter.
- Tidak melebihi dosis yang dianjurkan.
- Tidak boleh digunakan pada anak usia < 2 tahun dan wanita hamil dan menyusui, kecuali atas petunjuk dokter.
Dosis
- Dewasa: 3 kali sehari 1 kaplet
- Anak usia 6 s/d 12 tahun: 3 kali sehari 1/2 kaplet atau 2 sendok takar (10 ml) syrup
Efek Samping
Penggunaan obat ini dapat menimbulkan efek samping, diantaranya adalah:
- Kandungan paracetamol secara berlebih (lebih dari 8 tablet Molexflu sehari) dapat menimbulkan kerusakan pada hati. Risiko efek samping ini dapat meningkat untuk pengguna alkohol.
- Dapat menyebabkan gangguan ringan pada saluran pencernaan, seperti mual dan muntah. Bila dikonsumsi secara berlebih dapat menyebabkan pendarahan pada lambung.
- Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal.
- Meskipun sangat jarang terjadi, penggunaan paracetamol secara berlebih dapat menyebabkan gangguan pada kulit, seperti nekrolisis epidermal toksik dan sindrom stevens-johnson.
- Dapat menyebabkan kantuk, sakit kepala, vertigo, aritmia, gangguan psikomotor, mulut kering, takikardi, retensi urin, dan palpitasi.
- Hindari penggunaan obat ini bersamaan dengan alkohol karena dapat meningkatkan risiko kerusakan pada hati.
Cara pemakaian/Komsumsi obat
- Gunakanlah obat ini setelah bersamaan dengan makanan atau segera setalah makan kemudian minumlah air putih secukupnya.
- Obat ini tidak perlu dihabiskan seperti antibiotik, hentikan penggunaan apabila gejal flu sudah teratasi.
- Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
- Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali sehari berarti per 12 jam, tiga kali sehari berarti per 8 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari.
- Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera meminumnya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan dosis Molexflu pada jadwal minum berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.
Keamanan Obat Molexflu untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Zat aktif yang terkandung pada Molexflu memiliki efek tersendiri bagi ibu hamil dan menyusui antara lain:
1. Paracetamol
Parasetamol telah digunakan oleh ibu hamil dan menyusui selama bertahun-tahun tanpa efek berbahaya bagi bayi yang sedang berkembang. Untuk itulah parasetamol ini biasanya direkomendasikan sebagai pilihan pertama obat penghilang rasa sakit untuk ibu hamil dan menyusui. Obat penghilang rasa sakit lainnya, termasuk yang dijual tanpa resep dokter belum terbukti lebih aman daripada parasetamol.
Beberapa orang mungkin tidak cocok mengkonsumsi paracetamol dalam usia-usia tertentu selama kehamilan. Dan tidak dapat dikatakan bahwa ada obat yang benar-benar aman untuk digunakan selama kehamilan, namun sampai saat ini tidak ada bukti bahwa parasetamol akan membahayakan bayi Anda. Namun umumnya direkomendasikan agar ibu hamil menggunakan parasetamol dosis terendah, dan hanya selama dibutuhkan saja.
2. Phenylpropanolamine Hcl
FDA mengkategorikan obat berdasarkan keamanan untuk digunakan selama kehamilan. Lima kategori - A, B, C, D, dan X, digunakan untuk mengklasifikasikan risiko yang mungkin terjadi pada bayi yang belum lahir saat obat diminum selama kehamilan.
Phenylpropanolamine termasuk dalam kategori C yang artinya dalam penelitian hewan, hewan hamil diberi obat ini dan beberapa bayi lahir dalam keadaan yang bermasalah. Tidak ada penelitian terkontrol dengan baik yang telah dilakukan pada manusia. Oleh karena itu, Penilpropanolamine harus digunakan selama kehamilan hanya jika kemungkinan manfaatnya lebih besar dari kemungkinan risiko pada bayi yang belum lahir.
Tidak ada studi khusus phenylpropanolamine untuk digunakan ibu menyusui.
3. Klorfeniramin Maleat (CTM)
Chlorpheniramine Maleate tidak boleh digunakan dalam 3 bulan terakhir kehamilan karena antihistamin dapat meningkatkan risiko efek samping yang serius, seperti kejang, pada bayi yang baru lahir. Cara terbaik adalah mendiskusikan risiko dan manfaat dengan dokter Anda sebelum minum obat apapun.
Obat ini diketahui terserap ke dalam ASI dan yang terbaik adalah berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menyusui.
Kesimpulan Keamanan Molexflu pada ibu hamil dan menyusui
Molexflu tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui karena resiko yang mungkin terjadi pada bayi yang belum lahir saat obat dikonsumsi selama kehamilan. Oleh karena itu konsultasikan segera ke dokter langganan anda sebelum anda mengonsumsi obat Molexflu agar tidak terjadi efek yang tidak diinginkan.